Desa/Kelurahan di Kabupaten Kuningan, sebanyak 107 desa/kelurahan masih
endemis kusta, bahkan desa endemis tinggi kusta mencapai 8%. Kondisi ini mendorong Dinas Kesehatan Kabupaten
Kuningan yang didukung oleh Yayasan NLR Indonesia untuk melakukan penanggulangan kusta di abupaten Kuningan melalui Program Desa Sahabat Kusta(DESAKU).
Bupati Kuningan Acep Purnama melaunching program DESAKU padaapel lintas sektor di Halaman Kantor Bupati Kuningan, Senin 27 Maret 2023. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas se-Kabupaten Kuningan, 9 Camat lokasi program, 10 Kepala Puskesmas lokasi program, 20 Kepala Desa lokasi program serta Direktur Eksekutif Yayasan NLR Indonesia.
Bupati Kuningan, Acep Purnama sangat mengapresiasi dan mendukung untuk keterlibatan seluruh sektor dalam program ini.
Menurut kepala Dinas Kesehatan Kab.Kuningan, semua pihak harus ambil bagian dalam program ini agar dapat mengurangi stigma dan transmisi kusta lebih mudah tercapai jika dilakukan bersama.
“Penanggulangan kusta tidak dapat diselesaikan hanya oleh dinas kesehatan saja, tetapi memerlukan partisipasi dari berbagai pihak atau berbagai sektor. selama pengobatan dan setelah selesai pengobatan, orang yang pernah mengalami kusta (oypmk) memerlukan dukungan dan perhatian untuk dapat tetap produktif atau bahkan hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar manusia pada umumnya”. Ujar dr Susi Kepala Dinas Kesehatan Kuningan
“Masalah lain dari kusta adalah stigma terhadap kusta. Kusta dianggap penyakit keturunan, kutukan, guna-guna, padahal kusta jelas disebabkan oleh kuman Micobacterium leprae. Kusta juga dianggap penyakit yang sangat menular, padahal kalua sudah minum obat MDT (obat kusta) minimal 12 hari, kusta sudah tidak menular lagi. Memang belum ada penelitian tentang stigma di kabupaten kuninga, namun stigma masih dapat dirasakan dari berbagai laporan dan kejadian di masyarakat misalnya penderita yang dkucilkan. Pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan gejala dini kusta masih dirasakan kurang, hal ini tebukti dengan masih rendahnya jumlah pasien kusta tanpa disabilitas dan tingginya jumlah disabilitas tingkat 2 pada penderita kusta baru.” Ujar dr Denny kepala Bidang P2P Dinkes Kab Kuningan.
“NLR Indonesia terus berkomitmen menangani kusta dengan 3 strategi yaitu zero penularan, zero disabilitas, dan zero ekslusi atau diskriminasi. Kami memiliki misi “hingga bebas dari kusta” maka kami akan terus mendukung Kabupaten Kuningan hingga bebas dari kusta.” Ungkap Direktur Eksekutif Yayasan NLR Indonesia, Asken Sinaga.
Rangkaian launching ini dilakukan dengan pelepasan balón oleh bupati kuningan sebagai simbol di Launchingnya Program Desa Sahabat Kusta (DESAKU) Kabupaten Kuningan.
Selain itu, dalam acara ini menghadirkan 2 OYPMK yang memiliki kondisi berbeda, hal ini sangat merubah persepsi peserta bahwa kusta dapat disembuhkan dan perlu ditemukan secara dini agar tidak menyebabkan disabilitas. Dalam kesempatan ini OYPMK bersalaman dan berkenalan langsung dengan Bupati.
Menarik bahwa setelah acara Launching Program Desa Sahabat Kusta yang dihadiri 300 orang ini. bermunculan respon publik yang bertanya kepada Kepala Dinas Kesehatan Kuningan perihal kusta, stigma yang dialami pasien kusta/OYPMK, dan tindak lanjut pengobatan setelah selesai berobat